SEJARAH
273
0
Pada zaman dulu sebelum Margabakti menjadi Desa, Pertama kali sesudah ada kampung letak di blok keramat jumlah rumah dua puluh rumah adadisebelah timur Gunung Pidayeuheun tepatnya dikaki gunung tersebut, pada saat itu gunung pidayeuheun ada celah – celah longsor dan terdiri dari batu besar dan terkenal batu lumbung yang letaknya ada diatas lereng gunung sebelah timur.
Waktu itu masyarakat ketakutan ketimpa longsor, padahal sampai sekarang alhamdulilah tidak terjadi longsor, tapi akhirnya pindah ketempat yang dianggap aman masih di sebelah utara gunung pidayeuheun yang berdekatan dengan kampung kaliwon Desa Hantara ada disebelah utara atau ada di atas kampung kaliwon ini.
Dua kampung ini yang berlainan Desanya namanya sama sajah yaitu kampung kaliwon, Cuma kampung kaliwon tonggoh desanya ke desa sindangjawa, kaliwon landeuh desanya ke Desa Hantara jadi ada sebutan kaliwon tonggoh dan kaliwon landeuh.
Pada tahun 1983 di Desa Hantara ada kegiatan bakti ABRI atau AMD waktu sebagaian melaksanakan pelebaran jalan anatar Desa Hantara ke Kaliwon, pada waktu itu dikunjungi bapak Bupati dan kebetulan istrahat di warung bapak Lurah Kaliwon Tonggoh, lalu bapak Bupati ngobrol bersama tokoh dan sesepuh yang ada menawarkan katanya bagaimana seandainya kampung kaliwon tonggoh dan kampung kaliwon landeuh disatukan mekar menjadi Desa, karena kedua kampung ini masing – masing jauh kedesanya menangani untuk bengkok ngabil dari dua Desa induk masing – masing 30% pada waktu itu masyarakat belum ada kesanggupan, tetapi akhirnya sama – sama berpikir lebih gampang pelayanan masyarakat dan jadilah Desa persiapan di resmikan pada tanggal 31 Desember 1984 dan jadi Desa Defenitif diresmikan pada tanggal 06 Maret 1986 dan diberikan Nama Desa Margabakti. Marga adalah jalan
Bakti karena pada waktu itu sedang melaksanakan Kerjabakti bersama-sama dengan ABRI. Dan luasnya 196,8 Ha yang terdiri dari 3 Dusun dan 6 RT.
Dalam beberapa riwayat konon Desa Margabakti untuk silsilah Kuwu yang pernah menjabat di Pemerintahan Desa Margabakti adalah sebagai berikut :
Untuk lebih jelasnya berikut silsilah Kepala Desa yang pernah memimpin desa margabakti dari jaman dahulu sampai saat ini :
1. H. Manong ……………….. ( Tahun 1984 – 1991)
2. Pjs. Aruman ……………… ( Tahun 1992 – 1993)
3. H. Sumaedin …………….. ( Tahun 1993 – 1995)
4. Usman Sumaryo ………… ( Tahun 1996 – 2008, Pjs & Kades)
5. Imung Marga Santana …. ( Tahun 2008 – 2014)
6. Pjs. Nono Darsono ………. ( Tahun 2014 – 2015)
7. Pjs. Arif …………………….. ( Tahun 2015)
8. Nono Mulyono ……………. ( Tahun 2016 – 2021 )
9. Asep Sewi Batara ............. ( Sekarang ..............)
Kebudayaan Masyarakat Margabakti yang ada sejak zaman dulu diantaranya ; kebudayaan merupakan modal dasar dalam pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai luhur merupakan dasar yang sangat besar dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan, karena pembangunan yang di dasari dengan hati nurani yang luhur dapat menjadikan pembangunan yang berkualitas.
Salah satu aspek yang perlu di lestarikan adalah pembinaan agaman dan jiwa seni yang berbudi luhur sehingga nilai tersebut tetap lestari, pembinaan tersebut tentunya juga di dukung dengan partisipasi masyarakat terutama para pemuda dalam melanjutkan nilai kebudayaan maupun nilai adat yang sudah ada sejak masa lalu.
Pemerintah Desa Margabakti sampai saat ini masih belum sepenuhnya membina keseniaan yang ada di Desa margabakti, yang pada saat ini masih belum ada adat istiadat masyarakat seperti munjungan, mapag sri, sedekah bumi dll sedangkan yang ada hanya keseniaan seperti degung, marawis (anak-anak Pengajiaan), jaipong dan sholawatan (ibu-ibu) itupun belum maksimal berhubungan sarana prasarana alat-alat keseniaan tidak maksimal karena sudah rusak dan sampai sekarang belum terlealisasi sepenuhnya, ini juga menjadi tugas Pemerintah Desa untuk tetap melestarikan kebudayaan yang ada, baik menyediakan sarana maupun menghadirkan pelatihan khusus untuk melestarikan lagi keseniaan yang ada di desa margabakti.
Wilayah Desa Margabakti terangkum dalam wilayah Kecamatan Kadugede. Pada tahun 1984 Desa Sindangjawa dimekarkan menjadi Desa Margabakti dan Desa Margabakti, mengingat jumlah penduduk dan luas wilayah geografis sudah cukup memenuhi persyaratan untuk dapat dimekarkan yang wilayahnya cukup luas.
